Kamis, 28 November 2013

PERANAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG PEMASARAN, KEUANGAN DAN TEKNOLOGI DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

PERANAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG PEMASARAN, KEUANGAN DAN TEKNOLOGI DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:[1]
  • Sebutkan nama lengkap
Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit menyingkat.
  • Berdirilah saat memperkenalkan diri
Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar orang lain menilai positif kesopanan motra.
  • Ucapkan terima kasih secukupnya
Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.
  • Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis
Setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat waktu tibanya akan lebih cepat.
  • Jangan duduk sambil menyilang kaki
Tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam kondisi kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan.


  • Tuan rumah yang harus membayar
Jika mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien, laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa perusahaan yang membayarnya, bukan uang pribadi.
Etika bisnis di Bidang Pemasaran

Dalam setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan harapan kenaikan pada tingkat pemasarannya.
Promosi sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku, etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak yang dirugikan oleh tekhnik promosi.
Cara-Cara Melakukan Promosi Dengan Etika Bisnis Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengendalian Diri Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
3. Mempertahankan Jati Diri Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan” Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
6. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara.
7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu semi satu.
10. Memelihara Kesepakatan Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.


Etika Bisnis di Bidang Teknologi Informasi
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.

Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.
 Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Karena TI ibarat pisau bermata dua, legal dan ilegal, baik dan buruk, maka mau tak mau berhubungan dengan etika.


Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:


  1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
  2. Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
  3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
  4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
 
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang Bisnis

Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif (kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi.
Keuntungan :
  1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain. 
  2. Semakin maraknya penggunaan Teknologi Informasi akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
  3. Bisnis yang berbasis Teknologi Informasi atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
  4. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
Kerugian :

  1. Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah. 
  2. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
 
Etika dalam Teknologi Informasi

Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan. Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.   

  1. Privasi, menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan denganemail pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya. 
  2. Akurasi, terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
  3. Properti, Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
  4.  Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
  5.  Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
  6. Rahasia Perdagangan. Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
  7. Akses. Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.
Sumber :  http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://azisknucklehead.wordpress.com/2013/01/23/peranan-etika-bisnis-dalam-bidang-pemasaran/
http://diirusmita.blogspot.com/2013/01/penerapan-etika-bisnis-dibidang.html

Jumat, 01 November 2013

Kesalahan Yang Pernah dilakukan Pabrikan Nokia

Salah Satu Kesalahan Terbesar Yang Diambil Nokia - Informasi Gadget kali ini akan membahas tentang mantan jawara ponsel dunia yakni Nokia yang tampaknya sedang terpuruk di jajaran smartphone dunia.Nokia yang di awal tahun 2000an sempat menguasai pasar ponsel dengan OS Symbiannya kini harus ngos-ngosan melawan dengan melawan para vendor-vendor lain macam Samsung, Blackberry, dan HTC. Bahkan Nokia tidak masuk dalam jajaran top 5 smartphone paling laris di dunia! 

Yang saat ini menempati top 5 smartphone adalah Samsung, Apple, RIM, ZTE dan HTC. Dari kelima vendor yang menempati posisi 5 besar tersebut, 3 vendor memakai OS Android, 1 vendor memakai iOS dan sisanya OS Blackberry. Nah Nokia sendiri sebenarnya telah menyadari bahwa mereka tidak lagi mampu mengandalkan OS Symbian dalam melawan vendor-vendor yang menggunakan OS Android, iOS dan Blackberry. Langkah perubahan pun di ambil Nokia demi memperbaiki penjualan mereka di pasar smartphone.

Nokia akhirnya memutuskan untuk tidak hanya menggunakan OS Symbian buatan mereka, perusahaan asal Finlandia ini pun mulai meluncurkan smartphone dengan OS milik perusahaan pengembang teknologi perangkat lunak lainnya. Pada akhirnya Nokia meluncurkan seri Lumia yang menggunakan OS Windows Phone buatan Microsoft. Nokia pun menggantungkan harapannya pada Lumia dan kinerja Windows Phone dalam mensupport mereka dalam "peperangan di medan" smartphone.

Nah dari hasil kolaborasi antara Nokai dengan Windows Phone, ternyata Nokia belum mampu mengatrol penjualan smartphone mereka. Dan sampai saat ini Nokia tidak masuk dalam jajaran 5 besar smartphone dunia. Kesalahan yang dilakukan Nokia salah satunya adalah mereka memutuskan  menggunakan OS Windows Phone yang masih belum terbukti "sihirnya". Padahal Windows Phone sendiri masih dalam tahap"pembelajaran" di persaingan OS dunia. Mengapa Nokia saat itu tidak bekerja sama dengan Android?Padahal Android merupakan OS yang sangat digemari konsumen maupun pengembang aplikasi serta terbukti telah mampu mengangkat penjualan vendor macam Samsung, ZTE, HTC dan LG.- Salah Satu Kesalahan Terbesar Yang Diambil Nokia.

Selasa, 08 Oktober 2013

KINERJA SOSIAL PT ANTAM ( PERSERO)

Tantangan membangun keberlanjutan dalam mengelola bisnis pertambangan, diwujudkan Perseroan dengan Rencana Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Master Plan CSR) ANTAM. Rencana ini difokuskan pada kinerja pembangunan sosial yang langsung dipantau oleh Direktorat Umum dan CSR. Dalam rencana induk ini, ada dua strategi yang membagi seluruh kegiatan CSR, layaknya dua sisi mata uang. Di satu sisi, strategi dilakukan untuk memenuhi kewajiban hukum terhadap pemangku kepentingan. Hal ini mendorong Perseroan, sebagai BUMN, untuk melakukan pengelolaan dampak positif maupun negatif dari kegiatan operasi usaha, sesuai dengan peraturan Pemerintah, yakni PERMEN BUMN No 05/MBU/2007. Selain itu, kegiatan CSR ANTAM juga merujuk pada prinsip ISO 26000. Di sisi lainnya, strategi kegiatan CSR direalisasikan melalui prinsip keterlibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders inclusivity) dan pembangunan masyarakat. Dalam hal ini kegiatan CSR dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang disesuaikan dengan kemampuan Perseroan, termasuk menghormati hak komunitas, mengetahui karakteristik komunitas dalam berinteraksi, mengakui 'nilai kerja' dalam bermitra dan berinvestasi sosial untuk menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat. Kesemuanya ini terangkum dalam Rencana Induk CSR ANTAM untuk merespon dampak dari setiap tahapan kegiatan Perseroan, mulai dari tahap eksplorasi, konstruksi dan operasi, hingga penutupan tambang serta pascatambang. Realisasi dari kinerja sosial ini adalah melalui kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Selain itu juga ada program pengembangan masyarakat (community development atau Comdev), yang pelaksanaannya sesuai dengan arah kebijakan Perseroan. Program Kemitraan dijalankan dengan basis penguatan ekonomi lokal melalui pemberian bantuan dana pinjaman bergulir untuk usaha mikro dan kecil (UMK) Pemberian dana ini dibarengi dengan pembinaan, termasuk pelatihan manajemen usaha dan promosi. Penyaluran dana Program Kemitraan dilakukan langsung atau bekerjasama dengan pihak lain. Realisasi penyaluran pinjaman tahun 2012 mencapai total Rp90 miliar. Pelaksanaan program Bina Lingkungan dan Comdev meliputi beberapa bidang utama, antara lain bantuan di bidang penyediaan sarana/prasarana umum, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana ibadah dan kegiatan keagamaan, pelestarian alam, bencana alam, pelestarian budaya, serta bantuan di bidang sosial budaya lainnya. Realisasi penggunaan dana program BL ditetapkan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN PERMEN No. 05/ MBU/2007, yakni penyisihan 2 persen dari laba Perseroan. Total realisasi Bina Lingkungan di tahun 2012 adalah sebesar Rp45 miliar. Adapun realisasi penggunaan dana Comdev sebesar Rp152 miliar dianggarkan Perseroan sesuai dengan kebijakan program Perusahaan. Pada tahun 2013, ANTAM menganggarkan Rp152 miliar untuk program Comdev, Rp20,3 miliar untuk Program Kemitraan dan Rp29,9 miliar untuk Program Bina Lingkungan. http://www.antam.com/index.php?option=com_content&task=view&id=384&Itemid=6&lang=id

Kamis, 26 September 2013

NILAI KEHIDUPAN YANG DIAJARKAN WAKTU KECIL YANG SAAT INI SUDAH HILANG

NILAI KEHIDUPAN YANG DIAJARKAN WAKTU KECIL YANG SAAT INI SUDAH HILANG Setiap orang memiliki karakter. Namun, tidak banyak yang bisa menggunakannya untuk kesuksesan. Oleh karena itu, sejak dini, saya selalu diajarkan untuk menumbuhkan karakter agar mengenal pribadi diri saya sendiri dengan baik. Sangat sulit di zaman sekarang menemukan orang yang jujur, korupsi misalnya, sudah melanda di hampir semua sisi pemerintahan, dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Rasanya, bagaikan tak ada tempat untuk orang yang jujur. Oleh karena itu ketika saya kecil saya selalu diajarkan mengenai betapa penting nya kejujuran agar tidak merugikan banyak orang lain dengan kebohongan. Nilai kehidupan yang juga selalu diajarkan oleh ke-2 orang tua saya iyalah Penting nya budaya kerja keras dan bukan instan, untuk meraih kesuksesan, keberhasilan, atau apa pun namanya, perlu perjuangan, perlu proses usaha keras dan cerdas. Tidak akan ada kesuksesan dari langit, karena setiap hal baik dan menyenangkan, sering kali diawali dengan pahit getirnya penderitaan, atau banyak kesulitan. Sejak dini saya selalu diajarkan penting nya meraih impian. Orang tua saya selalu memancing saya untuk menyebutkan apa yang diimpikan saya. Dan begitu saya dapat termotivasi untuk selalu bersemangat untuk selalu mengejar dan memperjuangkan apa yang saya impikan. Sewaktu kecil saya belum memahami apa itu disiplin. Namun, orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk menanamkan kedisiplinan sejak dini. Misalnya, saya disuruh untuk selalu bangun subuh untuk menunaikan sholat subuh dan juga supaya tidak terlambat berangkat sekolah. Namun ketka saya sudah dewasa ada beberapa macam hal yang sudah tidak lagi diajarkan oleh kedua orang tua saya. Contoh nya, bangun subuh ketika kecil saya selalu dibangunkan ketika waktu subuh namun saat dewasa hal itu sudah tidak lagi di lakukan oleh kedua orang tua saya, mereka beranggapan hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab saya.

Kamis, 30 Mei 2013

Pengertian Laporan, Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah dan Topik Penelitian Yang Sedang Dijalani

Laporan adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau kelompok orang setelah menyelesaikan tugas yang diberikan. Laporan berfungsi sebagai: 1) alat pertanggungjawaban secara tertulis, 2) alat pendokumentasian data, 3) alat studi banding, 4) alat pengambilan keputusan, dan 5) melatih berpikir sistematis. A. Laporan Formal Laporan formal terdiri dari: 1. Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan terdiri dari: a. Halaman judul: judul, maksud dan tujuan penulisan identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, tahun. b. Halaman pengesahan (jika perlu) c. Halaman motto/ semboyan (jika perlu) d. Halaman persembahan (jika perlu) e. Kata pengantar f. Daftar isi g. Daftar tabel (jika ada) h. Daftar gambar (jika ada) i. Daftar grafik (jika ada) j. Abstrak (berisi uraian singkat mengenai isi laporan) 2. Bagian Isi Uraian singkat tentang bagian ini: a. Bab I: Pendahuluan 1) Latar belakang 2) Identifikasi masalah 3) Pembatasan masalah/ ruang lingkup penelitian 4) Rumusan masalah 5) Tujuan dan manfaat b. Bab II: Kajian pustaka c. Bab III: Metode penelitian d. Bab IV: Pembahasan e. Bab V: Penutup 3. Bagian Penutup a. Daftar pustaka b. Daftar lampiran c. Indeks atau daftar istilah B. Laporan Informal 1. Laporan kunjungan, berisi: a. Judul laporan b. Tujuan c. Waktu pelaksanaan d. Hasil yang diperoleh 2. Laporan percobaan, berisi: a. Judul percobaan b. Pelaksanaan (waktu dan tempat) c. Urusan kerja d. Data yang diperoleh e. Kesimpulan 3. Laporan diskusi, berisi: a. Topik b. Moderator c. Penyaji d. Jumlah peserta e. Masalah yang dibicarakan f. Pemecahan masalah g. Kesimpulan Jenis-jenis ilmiah Laporan adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau kelompok orang setelah menyelesaikan tugas yang diberikan. Laporan berfungsi sebagai: 1) alat pertanggungjawaban secara tertulis, 2) alat pendokumentasian data, 3) alat studi banding, 4) alat pengambilan keputusan, dan 5) melatih berpikir sistematis. A. Laporan Formal Laporan formal terdiri dari: 1. Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan terdiri dari: a. Halaman judul: judul, maksud dan tujuan penulisan identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, tahun. b. Halaman pengesahan (jika perlu) c. Halaman motto/ semboyan (jika perlu) d. Halaman persembahan (jika perlu) e. Kata pengantar f. Daftar isi g. Daftar tabel (jika ada) h. Daftar gambar (jika ada) i. Daftar grafik (jika ada) j. Abstrak (berisi uraian singkat mengenai isi laporan) 2. Bagian Isi Uraian singkat tentang bagian ini: a. Bab I: Pendahuluan 1) Latar belakang 2) Identifikasi masalah 3) Pembatasan masalah/ ruang lingkup penelitian 4) Rumusan masalah 5) Tujuan dan manfaat b. Bab II: Kajian pustaka c. Bab III: Metode penelitian d. Bab IV: Pembahasan e. Bab V: Penutup 3. Bagian Penutup a. Daftar pustaka b. Daftar lampiran c. Indeks atau daftar istilah B. Laporan Informal 1. Laporan kunjungan, berisi: a. Judul laporan b. Tujuan c. Waktu pelaksanaan d. Hasil yang diperoleh 2. Laporan percobaan, berisi: a. Judul percobaan b. Pelaksanaan (waktu dan tempat) c. Urusan kerja d. Data yang diperoleh e. Kesimpulan 3. Laporan diskusi, berisi: a. Topik b. Moderator c. Penyaji d. Jumlah peserta e. Masalah yang dibicarakan f. Pemecahan masalah g. Kesimpulan Jenis-jenis ilmiah Disertasi Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi. Tesis Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri. Skripsi Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru. Kertas Kerja Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana. Topik dalam penelitian yang saya lakukan dengan adanya “Penulisan Ilmiah” di semester 6 dan wajib untuk seluruh mahasiswa, yaitu “Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Astra Argo Lestari” dengan jurusan manajemen, alasan saya memilih topik ini karena tertarik untuk meneliti karyawan yang ada di sebuah perusahaan tertentu dengan memperhatikan kepuasan kerja mereka sehingga mempengaruhi kinerja mereka di masa yang akan datang dan saya juga senang di belajar di bidang Sumber Daya Manusia, sehingga saya memilih topik yang saya ajukan untuk sidang nantinya Sumber : http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.no/2012/05/laporan-formal-dan-informal.html http://felixscat-karyailmiah.blogspot.no/ Sumber Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg01wxVn9UDDPCXUPGP4G8Z9-KlgrbaPdVZd2cJD98AG-td67DMMbaFkdY2yaVZMKUT7C5fIDMpXOSU0UFWpbZZSWqQ8bWaLlxdmPbGqL6Ke1UglzFnXkoV-WYXWFPhrvfGN1rKFSElOG0/s320/G3-1-723446.jpg http://strategika.files.wordpress.com/2011/04/library_books.jpg?w=720

Selasa, 23 April 2013

Pengertian karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah Definisi Karangan ilmiah adalah hasil dari suatu pemikiran seseorang yang bersifat akademis yang kemudian nanti akan dituangkan dalam wujud tulisan. Seperti misalkan penulisan tesis, makalah ataupun skripsi. Tujuan Karya Ilmiah • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya. • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya. • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya. • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. Manfaat Karya Ilmiah Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut: • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis; • Memperoleh kepuasan intelektual; • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan; • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Bagian Pembuka • Cover • Halaman judul. • Halaman pengesahan. • Abstraksi • Kata pengantar. • Daftar isi. • Ringkasan isi. • • Bagian Isi Pendahuluan • Latar belakang masalah. • Perumusan masalah. • Pembahasan/pembatasan masalah. • Tujuan penelitian. • Manfaat penelitian. Kajian teori atau tinjauan kepustakaan • Pembahasan teori • Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan • Pengajuan hipotesis Metodologi penelitian • Waktu dan tempat penelitian. • Metode dan rancangan penelitian • Populasi dan sampel. • Instrumen penelitian. • Pengumpulan data dan analisis data. Hasil Penelitian • Jabaran varibel penelitian. • Hasil penelitian. • Pengajuan hipotesis. • Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya. Bagian penunjang • Daftar pustaka. • Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian. • Daftar Tabel http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah

Senin, 18 Maret 2013

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

PENGERTIAN PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain. Jenis Penalaran Penalaran deduktif Penalaran induktif Apa itu penalaran deduktif? Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Contoh: Semboyan bangsa Jerman kala itu adalah “Ein Volk, ein Reich, ein Führer!”, atau dalam bahasa Indonesia, yaitu “Satu masyarakat, satu bangsa, satu pemimpin!”. (premis mayor) Adolf Hitler merupakan pemimpin di Jerman saat itu. (premis minor) Adolf Hitler adalah pemimpin bangsa Jerman. (kesimpulan) Apa itu penalaran induktif? Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Penalaran induktif terdiri dari paragraf generalisasi, analogi, sebab akibat, akibat sebab, dan sebab akibat 1 akibat 2. Jenis Paragraf Induktif Generalisasi Penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. Contoh: Ujian Semester Genap telah selesai dilaksanakan seminggu yang lalu. Kini, sudah tiba saatnya, untuk para siswa dan siswi SMAN 1 Cikarang Utara, melihat hasil tes mereka yang sudah mereka kerjakan dengan susah payah. Sejak hari Sabtu sudah tertempel banyak kertas pengumuman hasil tes di berbagai jendela kelas agar pada hari Senin siswa dan siswi dapat melihat hasil tes mereka masing-masing di jendela kelas mereka. Dan betapa mengejutkan, untuk hasil tes Fisika dan Kimia bagi kelas X. Hanya segelintir orang saja yang lulus dan mendapatkan nilai di atas KKM. Tengok saja kelas X.10 sebagai contoh. Hanya 5 orang yang lulus tes dan tidak mengikuti remedial. Sementara 35 siswa lainnya harus mengikuti tes ulang Rabu nanti. Ini membuktikan bahwa banyak anak kelas X.10 yang terancam tidak masuk kelas IPA di kelas XI nanti, begitu juga dengan kelas X yang lain. Analogi Penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan. Contoh: Banyak pepatah mengatakan bahwa hidup itu sama dengan halnya sebuah roda. Roda yang selalu berputar, di salah satu bagiannya terkadang berada di atas dan terkadang berada di bawah. Begitu juga dengan halnya hidup. Hidup seseorang tidak selamanya selalu berada di bagian atas dan terus menerus berada di masa jayanya. Terkadang ada saatnya untuk orang tersebut jatuh dan berada di bawah bersama masalah-masalah kehidupan yang menimpanya. Oleh karena itu, untuk orang-orang yang kini sedang dalam masa-masa bahagianya, jangan lahpernah lupakan, bahwa suatu saat nanti bisa saja kebahagiaan itu lenyap dan tergantikan oleh kesedihan yang memilukan. Paragraf Hubungan Sebab Akibat Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Contoh: Pemerintahan Jerman sekitar tahun 1914 sampai 1921 begitu lemah. Jerman kalah pada Perang Dunia I dan menyebabkan kehilangan sebagian wilayahnya serta seluruh tanah perkebunan karena perjanjian Versailles. Pada tahun 1921, Sekutu melalui rapat di London, menetukan pampasan perang bagi Jerman sebanyak 132.000 juta mark. Syarat pampasan perang yang begitu memberatkan Jerman kala itu, berpengaruh sangat besar bagi kehidupan rakyat. Kemudian Prancis dan Belgia dengan alasan pembayaran pampasan perang yang lambat menguasai daerah Ruhr yang merupakan pusat ekonomi Jerman. Rakyat Jerman banyak yang menentang dan melakukan demonstrasi. Tetapi pasukan Perancis menerapkan hukuman penjara dan eksekusi untuk mengatur demonstrasi sehingga dikecam di seluruh dunia. Oleh karena itu, wajar saja, ekonomi Jerman hampir bangkrut dan terjadi hiper inflasi. Nilai mata uang sangat merosot dan uang mark dianggap sama saja dengan kertas.